Skip to main content

Posts

Showing posts from September, 2020

Membaca Borges dan Orang-Utan Abadi

Tren “Bad Boy” Lewat Film Dilan : 1990

  Ananta Bagus Prasetya* Istilah “Bad Boy” dahulu berkonotasi negatif, di mana Bad Boy menjadi sebuah label untuk seorang cowok yang berkelakuan atau berpenampilan menyimpang. Akhir-akhir ini istilah tersebut kembali muncul, berbagai media sosial seperti: Twitter, Instagram dan Facebook  sering menampilkan eksistensi seseorang yang dianggap Bad Boy. Media Sosial sebagai satu wadah informasi yang sering diakses masyarakat, membuat sesuatu yang ditampilkan menjadi sajian publik, bukan tanpa alasan, identitas Bad Boy menjadi salah satu tren yang dalam istilah sekarang “Viral”. Perkembangan istilah-istilah baru di Indonesia akhir-akhir ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Istilah-istilah itu hadir karena adanya intervensi buadaya oleh Budaya Populer (Pop Culture), yang mengemas masyarakat dalam sebuah hiburan. Ditambah dengan adanya media sosial sebagai pendistribusi budaya-budaya baru. Ini merupakan sebuah transformasi kapitalisme yang benar-benar tidak terlihat (Soft Identifi

Menuliskan Angan-Angan, Menceritakan Pengalaman : sebuah pembacaan atas buku Upacara Penyeretan Jiwa karya Ahmad Farid Yahya

Khoirul Abidin* Dari harapan dan pengalaman, lahirlah sebuah buku Upacara Penyeretan Jiwa (sepilihan cerpen) ini. Serupa kue lapis, sepuluh "pilihan" cerita pendek dalam buku yang terbilang ramping atau tipis ini disajikan dengan berbagai warna; tema. Pada bagian awal penulis seakan mengingatkan, bahwa hidup memang penuh dengan kejutan. Apa-apa yang akan terjadi di hari depan, manusia tiada pernah bisa menebak. Untuk itu, usaha dan doa mesti selalu diselaraskan—mengingat Waktu-lah penentunya. Cinta itu buta dan tuli, lirik Lagu Galau Al Ghazali, barangkali itu yang menuntun tokoh utama dalam cerpen pembuka berjudul "Hanya Aku, dan Seumur Hidup", untuk membunuh kekasih terkasih dengan tangannya sendiri. "Aku mana bisa membiarkanmu dicintai semua orang, diperjuangkan semua orang, dan dimiliki semua orang. Aku hanya ingin kau menjadi milikku ...." Begitulah suara hati lelaki tanpa nama yang terbaca pada halaman 3. Ada kecemasan, ketakutan yang melingkari hati

Upacara Penyeretan Jiwa : Sepilihan Cerpen Ahmad Farid Yahya

Coronavirus dan Rembesan Masalahnya

M. Mansyur Affandi* Tahun 2020 tampaknya menjadi tahun yang paling berkesan bagi manusia di bumi. Tak pernah terduga sebelumnya bahwa tahun 2020 akan menjadi pengingat yang paling kuat di kepala orang-orang yang hidup di tahun tersebut. Terlepas dari banyaknya isu besar yang beredar sebelum 2020, internasional maupun nasional, seperti pada bidang ekonomi, politik, maupun perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok. Di Indonesia sendiri ada isu lingkungan hidup yang banyak diperbincngkan dalam wacana pemindahan ibu kota. Pada akhir tahun 2019 berawal dari Wuhan, sebuah ibu kota provinsi Hubei di Tiongkok, bencana dimulai. Bencana tersebut disebabkan oleh sebuah virus yang bernama Corona virus atau COVID-19. Setiap virus punya karakteristik dan keunikan masing-masing. Salah satu keunikan dari virus COVID-19 adalah penyebarannya yang sangat cepat dan massiv . Pada awal 2020 virus menyebar ke berbagai negara dan menyebabkan banyak korban. Sampai akhirnya badan kesehatan dunia WHO